Nabishallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "(Iman itu adalah) Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir serta engkau beriman kepada takdir baik dan buruk. " Ia berkata: 'Engkau benar.' Kemudian laki-laki tersebut bertanya lagi: 'Jelaskan kepadaku tentang ihsan?' Ilustrasi Dalam hadits Arbaโ€™in yang ke-15 dibahas tentang indikator-indikator orang yang bisa dikatakan iman kepada Allah dan Hari Akhir. Berikut redaksinya ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠูŽู‚ูู„ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽุงู‹ ุฃูŽูˆ ู„ููŠูŽุตู’ู…ูุชู’ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠููƒู’ุฑูู…ู’ ุฌูŽุงุฑูŽู‡ูุŒ ูˆู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆุงู„ูŠูŽูˆู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠููƒู’ุฑูู…ู’ ุถูŽูŠู’ููŽู‡ู Man kaan ayu`minu billahi wal-yaumil aakhiri fal-yaqul khairan au liyashmut. Wa man kaana yu`minu billaahi wal-yaumil aakhiri fal-yukrim jaarahu. Wa man kaan yu`minu billahi wal-yaumil aakhiri fal-yukrim dhaifahu. โ€œBarangsiapa beriman kepada ALlah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah! Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhit maka muliakanlah tamunya.โ€ Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Adapun sahabat yang meriwayatkan adalah Abu Hurairah. Sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Ia dijuluki Abu Hurairah Bapak Kucing karena suka memelihara kucing. Nama aslinya adalah Abdurrahman bin Shakhrin. Secara umum hadits ini memberitahukan bahwa indikator iman kepada Allah dan hari akhir adalah. Pertama, berkata yang baik atau kalau tidak bisa maka diam. Kedua, memuliakan tetangga. Ketiga, memuliakan tamu. Syekh Utsaimin dalam syarahnya menulis beberapa pelajaran terkait hadits ini. Pertama, wajib diam, melainkan dalam kebaikan. Kedua, anjuran untuk menjaga lisan. Ketiga, wajib memuliakan tetangga. Masalah teknis pemuliannya dikembalikan pada tradisi masing-masing. Selama tidak menyalahi syariat. Keempat, Islam adalah agama yang ramah, suka mengenal dan dekat dengan yang lain. Kelima, wajib memuliakan tamu. Misalnya menyambutnya dengan wajah gembiri atau senyuman tulus. Selain itu, yang menarik di sini adalah amalan-amalan yang disebutkan dalam hadits ini adalah terkait dengan hubungan sosial kemanusiaan. Bahwa memiliki hubungan sosial yang baik adalah menjadi bagian indikator keimanan seseorang kepada Allah dan hari akhir. Maka dari itu, tidak bisa dikatakan baik keimanan seseorang kepada Allah dan hari akhir jika dia suka berkata kotor dan menyakiti, tak ramah kepada tetangga serta menyia-nyiakan tamu. Aza Secaraumum hadits ini memberitahukan bahwa indikator iman kepada Allah dan hari akhir adalah. Pertama, berkata yang baik atau kalau tidak bisa maka diam. Kedua, memuliakan tetangga. Ketiga, memuliakan tamu. Syekh Utsaimin dalam syarahnya menulis beberapa pelajaran terkait hadits ini. Pertama, wajib diam, melainkan dalam kebaikan. Hadits Ke-2 dalam Hadits Arbain An-Nawawi menyangkut Islam, iman, dan ihsan. Hadits ini menyangkut tingkatan agama di mana Jibril As datang kepada Rasulullah SAW yang duduk di antara para sahabat dan mengajarkan tentang agama. Berikut bunyi hadits tersebut ุนูŽู†ู’ ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽูŠู’ุถุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู…ูŽุง ู†ูŽุญู’ู†ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุฐูŽุงุชูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูุŒ ุฅูŽุฐู’ ุทูŽู„ูŽุนูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ุงูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุดูŽุฏููŠู’ุฏู ุจูŽูŠูŽุงุถู ุงู„ุซู‘ููŠูŽุงุจูุŒ ุดูŽุฏููŠู’ุฏู ุณูŽูˆูŽุงุฏู ุงู„ุดู‘ูŽุนู’ุฑูุŒ ู„ุงูŽ ูŠูุฑูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ุฃูŽุซูŽุฑู ุงู„ุณู‘ูŽููŽุฑูุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ุฑูููู‡ู ู…ูู†ู‘ูŽุง ุฃูŽุญูŽุฏูŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฌูŽู„ูŽุณูŽ ุฅู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ููŽุฃูŽุณู’ู†ูŽุฏูŽ ุฑููƒู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู‡ู ุฅู„ูŽู‰ ุฑููƒู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนูŽ ูƒูŽูู‘ูŽูŠู’ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ููŽุฎูุฐูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุฃูŽุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู ุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ู! ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ู ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุดู’ู‡ูŽุฏูŽ ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏุงู‹ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุชูู‚ููŠู’ู…ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽุชูุคู’ุชููŠูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูŽุŒ ูˆูŽุชูŽุตููˆู’ู…ูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽุŒ ูˆูŽุชูŽุญูุฌู‘ูŽ ุงู„ุจูŽูŠู’ุชูŽ ุฅูู†ู ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุณูŽุจููŠู’ู„ุงู‹ยป ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽุฏูŽู‚ู’ุชูŽ. ููŽุนุฌูุจู’ู†ูŽุง ู„ูŽู‡ู ูŠูŽุณู’ุฃูŽู„ูู‡ู ูˆูŽูŠูุตูŽุฏู‘ูู‚ูู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฃูŽุฎู’ุจูุฑูู†ููŠ ุนูŽู†ู ุงู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู! ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูุคู’ู…ูู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู„ุงูุฆููƒูŽุชูู‡ูุŒ ูˆูŽูƒูุชูุจูู‡ูุŒ ูˆูŽุฑูุณูู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู…ู ุงู„ุขุฎูุฑูุŒ ูˆูŽุชูุคู’ู…ูู†ูŽ ุจูุงู„ู‚ูŽุฏูŽุฑู ุฎูŽูŠู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุดูŽุฑู‘ูู‡ูยป ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽุฏูŽู‚ู’ุชูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฃูŽุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู ุงู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู! ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุนู’ุจูุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽูƒูŽ ุชูŽุฑูŽุงู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽูƒูู†ู’ ุชูŽุฑูŽุงู‡ู ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุฑูŽุงูƒูŽยป ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฃูŽุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู! ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุคููˆู’ู„ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ุจูุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุงุฆูู„ูยป ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฃุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู…ูŽุงุฑูŽุงุชูู‡ุง! ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽู„ูุฏูŽ ุงู„ุฃูŽู…ูŽุฉู ุฑูŽุจู‘ูŽุชูŽู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฑูŽู‰ ุงู„ุญูููŽุงุฉูŽ ุงู„ุนูุฑูŽุงุฉูŽ ุงู„ุนูŽุงู„ูŽุฉูŽ ุฑูุนูŽุงุกูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุงุกู ูŠูŽุชูŽุทูŽุงูˆูŽู„ููˆู’ู†ูŽ ูููŠ ุงู„ุจูู†ู’ูŠูŽุงู†ูยป ุซูู…ู‘ูŽ ุงู†ู’ุทูŽู„ูŽู‚ูŽ ููŽู„ูŽุจูุซู’ุชู ู…ูŽู„ููŠู‘ู‹ุงุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุนูู…ูŽุฑู! ุฃูŽุชูŽุฏู’ุฑููŠ ู…ูŽู†ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุฆูู„ูุŸยป ู‚ูู„ู’ุชู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ุฌูุจู’ุฑููŠู’ู„ู ุฃูŽุชูŽุงูƒูู…ู’ ูŠูุนูŽู„ู‘ูู…ููƒูู…ู’ ุฏููŠู’ู†ูŽูƒูู…ู’ยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ. Artinya Dari Umar Radhiyallahu Anhu juga, ia berkata pada suatu hari kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang kepada kami seseorang yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam rambutnya, tidak nampak kalau sedang bepergian, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya. Baca Juga 42 Hadits Arbain An-Nawawi dan Penjelasannya Kemudian dia duduk menghadap Nabi SAW, lalu menyandarkan lututnya kepada lutut beliau, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha beliau. Dia bertanya, โ€œYa Muhammad! Kabarkan kepadaku tentang Islam.โ€ Maka, Rasulullah SAW bersabda, โ€œIslam adalah Anda bersyahadat lรข ilรขha illรขllรขh dan Muhammadur Rasรปlรปllรขh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika Anda mampu menempuh jalannya.โ€ Lelaki itu berkata, โ€œEngkau benar.โ€ Kami heran terhadapnya, dia yang bertanya sekaligus membenarkannya. Lelaki itu bekata lagi, โ€œKabarkanlah kepadaku tentang iman!โ€ Beliau Nabi SAW menjawab, โ€œAnda beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan Anda beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.โ€ Lelaki itu menjawab, โ€œEngkau benar.โ€ Dia bekata lagi, โ€œKabarkan kepadaku tentang ihsan!โ€ Beliau Nabi SAW menjawab, โ€œAnda menyembah Allah seolah-olah melihatnya. Jika Anda tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat Anda.โ€ Dia berkata lagi, โ€œKabarkan kepadaku tentang hari Kiamat!โ€ Beliau menjawab, โ€œTidaklah yang ditanya lebih tahu daripada yang bertanya.โ€ Dia berkata lagi, โ€œKabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya.โ€ Beliau Nabi SAW menjawab, โ€œJika seorang budak wanita melahirkan majikannya, dan jika Anda melihat orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, miskin, dan penggembala kambing saling bermegah-megahan meninggikan bangunan.โ€ Kemudian lelaki itu pergi. Aku diam sejenak lalu beliau bersabda, โ€œHai Umar! Tahukah kamu siapa yang bertanya itu?โ€ Aku menjawab, โ€œAllah dan Rasul-Nya lebih tahu.โ€ Beliau bersabda, โ€œSesungguhnya dia Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.โ€ HR Muslim no 8 Dalam Syarah An-Nawawi, Imam Ibnu Daqiq berkata, hadits agung ini mencakup semua tugas amalan zahir dan batin. Hadits ini mengangkut ilmu syariat yang bercabang darinya karena berisikan ilmu sunnah atau sebagai induk sunnah. Syaikh bnu Utsaimin menyebutkan banyak 30 faidah yang bisa dipetik dari hadits ini. Yang utama adalah bahwa Islam memiliki lima rukun dan iman mencakup enam rukun. Islam adalah amalan-amalan anggota badan dan iman sebagai amalan-amalan hati. Sedangkan penjelasan tentang ihsan yaitu manusia beribadah kepada Tuhannya dengan ibadah yang mengharapkan dan menginginkan Wajah Allah, seolah-olah ia melihatnya, sehingga ia ingin sampai kepada-Nya. Jika ia tidak sampai pada tingkatan tersebut, maka kepada derajat kedua yaitu beribadah kepada Allah karena takut dan menghindari siksa-Nya. Mengenai Hari Kiamat merupakan ilmu yang tersembunyi sehingga barang siapa yang mengklaim mengetahuinya, maka ia berdusta. Hari Kiamat hanya memiliki tanda-tanda. Pertama yang sudah berlalu, kedua muncul dalam bentuk baru, dan ketiga tidak datang persis menjelang Hari Kiamat. Yang ketiga adalah tanda-tanda terbesar seperti turunnya Isa putra Maryam, Dajjal, Yaโ€™juj dan Maโ€™juj, dan terbitnya matahari di tempat terbenamnya. Aza SyarahHadits Al Arbain An Nawawiyyah - Ibnu Daqieq Al 'Ied dan demikian itu adalah selemah-lemah iman' ." hadits ini menunjukkan bahwa perbuatan semacam itu belum pernah dilakukan oleh siapa pun sebelum Marwan. Yang diperintahkan melakukan amar ma'ruf nahi mungkar adalah orang mengetahui tentang apa yang dinilai sebagai hal
Kali ini melanjutkan rincian dari rukun iman secara singkat. Lanjutan dari hadits Umar bin Al-Khathab radhiyallahu anhu, ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽุฏูŽู‚ู’ุชูŽ ููŽุนูŽุฌูุจู’ู†ูŽุง ู„ูŽู‡ู ูŠูŽุณู’ุฃูŽู„ูู‡ู ูˆูŽูŠูุตูŽุฏู‘ูู‚ูู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฃูŽุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู ุงู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูุคู’ู…ูู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุชูู‡ู ูˆูŽูƒูุชูุจูู‡ู ูˆูŽุฑูุณูู„ูู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ูˆูŽุชูุคู’ู…ูู†ูŽ ุจูุงู„ู‚ูŽุฏูŽุฑู ุฎูŽูŠู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุดูŽุฑู‘ูู‡ู Orang itu berkata, โ€œEngkau benar.โ€ Kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya. Orang itu berkata lagi, โ€œBeritahukan kepadaku tentang Iman.โ€ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, โ€œEngkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.โ€ Orang tadi berkata, โ€œEngkau benar.โ€ HR. Muslim, no. 8 Cakupan Beriman Kepada Allah Beriman kepada Allah mencakup empat hal Beriman kepada wujud Allah. Barangsiapa mengingkari keberadaan Allah, maka dia bukan orang yang beriman. Namun tidak mungkin ada orang yang mengingkari wujud Allah Taโ€™ala sampai pun Firโ€™aun sebagaimana Nabi Musa pernah berkata padanya yang artinya, โ€œSesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tidak ada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Rabb yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata.โ€ QS. Israaโ€™ 102 Beriman kepada rububiyah Allah yaitu meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Rabb sebagai Pencipta, Pemberi Rezeki, Pemilik dan Pengatur alam semesta. Beriman kepada uluhiyah Allah yaitu meyakini bahwa Allah satu-satunya yang berhak diibadahi, segala ibadah hanya boleh ditujukan pada Allah. Beriman kepada nama dan sifat Allah yang menetapkan apa yang ditetapkan-Nya untuk diri-Nya dalam Al-Qurโ€™an dan dalam sunnah Rasul-Nya dengan penetapan yang layak bagi Allah tanpa melakukan tahrif penyelewengan, taโ€™thil penolakan, takyif menyatakan hakikat, dan tamtsil memisalkan dengan makhluk. Cakupan Beriman Kepada Malaikat Malaikat adalah makhluk ghaib. Malaikat diciptakan dari cahaya. Malaikat tidaklah makan dan minum. Malaikat merupakan makhluk yang padat tanpa berongga. Malaikat itu bergolong-golongan, dan tugas mereka pun bermacam-macam sesuai dengan hikmah Allah. Beriman kepada malaikat mencakup beberapa perkara Beriman pada nama-nama mereka yang kita ketahui dan yang tidak kita ketahui. Ada malaikat yang memiliki nama dan tugas tertentu Jibril ditugaskan menyampaikan wahyu kepada para Rasul-Nya yang turun dari sisi Allah. Mikail ditugaskan mengurus hujan dan tumbuhan bumi. Israfil ditugaskan meniup sangkakala. Malik yaitu malaikat penjaga neraka. Ridwan yaitu malaikat penjaga surga. Munkar dan Nakir yang bertugas menanyai mayit dalam kubur. Malaikat maut yang bertugas mencabut nyawa. Penyebutan dengan Izraโ€™il tidak memiliki dalil pendukung dari Al-Qurโ€™an dan hadits yang shahih. Malaikat yang bertugas mencatat setiap amal perbuatan manusia, sifatnya adalah raqib selalu mengawasi dan atid selalu hadir. Malaikat yang bertugas berkeliling ke majelis ilmu dan majelis dzikir. Malaikat yang bertugas menemui orang beriman pada hari kiamat. Malaikat yang bertugas memberi perhormatan pada penduduk surga. Malaikat yang bertugas mengaminkan orang yang berdoa pada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya. Malaikat yang bertugas mendoakan di pagi hari bagi yang rajin bersedekah mengeluarkan nafkah dan doa jelek bagi yang malas. Harut dan Marut dalam kisah Sulaiman seperti disebut dalam surah Al-Baqarah ayat 102. Cakupan Beriman Kepada Kitab Allah Beriman kepada kitab Allah mencakup beberapa perkara Mengimani bahwa Allah Taโ€™ala telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada setiap Rasul, dan kitab-kitab itu berasal dari sisi Allah. Tetapi kita tidak mengimani bahwa kitab-kitab selain Al-Qurโ€™an yang ada pada umat-umat sekarang berasal dari Allah karena telah terjadi penyimpangan dan perubahan. Mengimani kebenaran pemberitaan di dalamnya, seperti kabar-kabar Al-Qurโ€™an dan kabar-kabar yang ada pada semua kitab terdahulu yang belum dirubah atau diselewengkan. Mengimani hukum-hukum yang terdapat dalam semua kitab terdahulu yang tidak bertentangan dengan syariat Islam. Jadi syariat terdahulu yang tidak bertentangan dengan syariat kita merupakan syariat kita juga. Kita mengimani nama-nama seluruh kitab yang telah kita ketahui seperti Al-Qurโ€™an, Taurat, Injil, Zabur serta Shuhuf lembaran Ibrahim dan Musa. Al-Qurโ€™an adalah penyempurna dan penghapus kitab-kitab sebelumnya yang pernah ada. Al-Qurโ€™an adalah kalamullah firman Allah. Diturukan oleh Allah lewat Ruhul Amin Jibril kemudian ditanamkan dalam hati sayyidul mursalin Nabi Muhammad dengan bahasa Arab yang terang. Al-Qurโ€™an diturunkan dari Allah dan bukan makhluk. Cakupan Beriman Kepada Rasul Nabi adalah seseorang yang diberi wahyu berupa syariโ€™at dan diperintahkan untuk mengamalkannya, tetapi tidak diperintahkan untuk mendakwahkannya. Sedangkan Rasul diutus untuk menyampaikan risalah yang bertentangan dengan kondisi umatnya. Beriman kepada Rasul mencakup beberapa perkara Beriman pada seluruh rasul tidak membeda-bedakannya karena Rasul adalah penyampai wahyu dari Allah pada hamba. Mengufuri sebagian Rasul sama seperti mengufuri lainnya. Beriman pada Nabi pertama adalah Adam dan Rasul pertama adalah Nuh. Meyakini ada rasul yang paling utama adalah dari kalangan ulul azmi yaitu Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad. Ajaran para rasul itu sama yaitu menyerukan untuk mentauhidkan Allah dan meninhggalkan kesyirikan walaupun syariatnya berbeda-beda. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah penutup para Rasul, tidak ada lagi nabi setelah beliau. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam itulah yang wajib diikuti untuk saat ini. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah penghulu para Rasul rasul yang paling utama, penerima syafaโ€™atul uzma maqomam mahmuda, menjadi pemegang kunci pintu surga pertama kali dan umat Muhammad yang pertama kali masuk surga. Cakupan Beriman Kepada Hari Akhir Beriman kepada hari akhir mencakup beberapa hal Beriman bahwa kiamat akan terjadi dan beriman pada kejadian-kejadiannya seperti manusia akan melihat Allah kelak di akhirat. Beriman kepada setiap apa yang Allah sebutkan dalam kitab-Nya dan apa yang telah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam dari perkara-perkara yang akan terjadi pada hari kiamat seperti manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak disunat, buhman sama sekali tidak membawa harta apa pun. Beriman kepada nikmat dan siksa kubur. Beriman kepada tanda-tanda hari kiamat seperti munculnya Dajjal, datangnya Imam Mahdi, turunnya Nabi Isa bin Maryam, keluarnya Yaโ€™juj dan Maโ€™juj, keluarnya dabbah binatang, dan terbitnya matahari dari arah tenggelamnya. Beriman kepada peniupan sangkakala, syafaโ€™at, hisab, mizan timbangan, pembagian catatan amal, al-haudh telaga, ash-shirath titian, surga dan neraka, juga penyembelihan al-maut. Cakupan Beriman Kepada Takdir Beriman kepada takdir mencakup beriman pada empat perkara Al-Ilmu ilmu yaitu mengimani bahwa Allah mengetahui segala yang terjadi di alam ini, baik secara global maupun secara terperinci, baik kaitannya dengan perbuatan Allah maupun perbuatan hamba; Al-Kitabah pencatatan yaitu segala sesuatu telah dicatat oleh Allah; Al-Masyiโ€™ah kehendak yaitu apa yang telah Allah kehendaki pasti terjadi, yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi; Al-Kholq penciptaan yaitu segala yang ada di alam ini adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah Taโ€™ala, ada yang hasil perbuatan Allah seperti turunnya hujan, tumbuhnya tanaman dan ada yang merupakan perbuatan hamba. Allah Taโ€™ala berfirman yang artinya, โ€œPadahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.โ€ QS. Ash-Shaaffaat 96 Semoga bermanfaat. Masih berlanjut pada penjelasan hadits Jibril selanjutnya. Referensi Alam Al-Malaikah Al-Abrar. Cetakan Tahun 1425 H. Prof. Dr. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar. Penerbit Dar An-Nafais. Syarh Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyah. Cetakan ketiga, Tahun 1425 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Penerbit Dar Ats-Tsuraya. Syarh Lumโ€™ah Al-Iโ€™tiqad. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Penerbit Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah. โ€” Disusun di Pesantren Darush Sholihin, Jumat siang, 14 Shafar 1439 H Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
Kumpulanhadits lengkap, hadits shahih, hadits arbain, hadits bukhari, hadits muslim, hadits abu dawud, hadits tirmidzi, hadits nasai, hadits ibnumajah. Baca Al Quran. Bantu kamu menghafal dan mengkhatamkan alquran. Mulai baca. Hadits tentang iman; Hadits tentang keutamaan sahabat; Description Syarah Hadits Arbain. Buku al-arbain Haditsan an-Nawawiyyah atau lebih populer di Indonesia dengan nama Hadits Arbain Nawawi, yang berarti 40 hadits , dihimpun oleh Imam Abu Zakaria Yahya bin Asyraf an-Nawawi -rahimahullah (wafat tahun: 676H/ 1277M)-, merupakan buku yang sangat populer sejak dulu hingga kini. Di dalamnya beliau himpun 42 hadits paling penting yang merupakan MemeliharaKebersihan adalah Suatu Kebaikan. Hadits diterima dari Abu Darda, yang artinya: "Barangsiapa yang membuang dari jalan umat Islam sesuatu yang mengganggu mereka, maka akan dicatat oleh Allah perbuatan itu kebaikan dan barangsiapa yang dicatat kebaikannya oleh Allah, maka akan dimasukan ke dalam surga". lczwx6. 182 28 451 437 333 330 318 110 291

hadits arbain tentang iman